Sabtu, 13 Oktober 2012

Blogger yang Ditembak Taliban Minta Doa

ISLAMABAD- Meski kondisinya berangsur membaik setelah operasi pengangkatan peluru dari kepala, Yousafzai belum lepas dari masa kritis. Kemarin (12/10) pihak militer Pakistan mengatakan bahwa kondisi bocah 14 tahun itu masih membutuhkan pengawasan ketat selama sekitar dua hari. 

"Kondisi Malala (Yousafzai) sudah lebih baik. Tapi, selama 36-48 jam yang akan datang dia masih berada dalam kondisi kritis," ujar Jubir Militer Pakistan Mayjen Asim Saleem Bajwa dalam jumpa pers kemarin. dalam kesempatan itu, dia juga mengajak seluruh masyarakat Pakistan mendoakan kesehatan remaja perempuan tersebut. 

Saat ini Yousafzai masih menjalani perawatan di Armed Forces Institute of Cardiology yang dikelola oleh militer. "Kami sudah mengonsultasikan kondisi Malala kepada dua dokter asing. Sementara ini kami tidak berencana memindah dia ke rumah sakit di luar negeri," tandasnya. Hingga kemarin, aktivis anti-Taliban itu masih harus bernafas dengan bantuan ventilator. 

Sesuai imbauan pemerintah, sejumlah sekolah di ibu kota mengawali aktivitas belajar mengajar dengan doa khusus bagi Yousafzai. mereka berharap, remaja asal kota Mingora, Distrik Swat, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, itu segera sembuh. "Usai salat Jumat nanti (kemarin), kami menggelar doa khusus serempak di masjid-masjid," kata seorang pejabat ibu kota.

Imam Masjid Shahi, masjid terbesar di kota Lahore, juga mengecam aksi penembakan terhadap Yousafzai yang dilakukan oleh Taliban tersebut. Dalam rangkaian kotbah Jumat kemarin, dia juga mengajak seluruh rakyat memohonkan kesembuhan remaja tersebut. "Aktivis remaja yang kita doakan bersama ini adalah duta bagi perdamaian dan ilmu pengetahuan," kata sang imam. 

Secara terpisah, Taliban mengungkapkan bahwa penembakan terhadap Yousafzai hari Selasa lalu (9/10) itu memang sudah mereka rencanakan. Jubir Taliban Distrik Swat Sirajuddin Ahmad menyebut aksi tersebut mereka persiapkan sejak dua bulan sebelumnya. "Kami sudah mengirimkan peringatan kepada Malala Yousafzai sebanyak tiga kali. Tapi, dia mengabaikan," ujarnya. 

Dimata Taliban, Yousafzai terlalu mempromosikan sekularisme yang bertentangan dengan prinsip Islam. Untuk menghentikan kampanye kebarat-baratan remaja pemberani itu, Taliban lantas menugaskan dua penembak jitunya untuk menghabisi Yousafzai. namun, aksi penembakan itu gagal merenggut nyawa penulis blog antiradikalisme tersebut. (AP/AFP/BBC/hep/c4/dos)

Sumber: Koran Jawa Pos, Sabtu 13 Oktober 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar